Tokoh-Tokoh Penyebar Agama Islam di Indonesi, (wali songo)

Tokoh-Tokoh Penyebar Agama Islam di Indonesi

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Hallo sahabat!!
kembali lagi di blog kami, kali ini kita akan membahas sedikit tentang tokoh tokoh penyebar agama islam di indonesia dan yang kita bahas adalah wali sembilan atau wali songo.

wali sembilan, atau sanga dalam bahasa Jawa. Pendapat lain menyebutkanbahwa kata songo/sanga berasal dari kata tsana yang dalam bahasa Arab berartimulia. Pendapat lainnya lagi menyebut kata sana berasal dari bahasa Jawa, yangberarti tempat. Nama-nama Walisanga yang mencolok atau banyak menyumbangkansesuatu baik itu dalam pemerintahan, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain (Baca dulu Cara Penyebaran Agama Islam di Indonesia). BerikutTokoh-Tokoh Penyebar Agama Islam di Indonesia :

 

SUNAN GRESIK

 Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim adalah nama salah seorang Walisongo, yang dianggap yang pertama kali menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Ia dimakam kan di desa Gapurosukolilo Kota Gresik Jawa Timur. Maulana Malik Ibrahim dianggap termasuk salah seorangyang pertama-tama menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, dan merupakan walisenior di antara para Walisongo lainnya. Beberapa vers babad menyatakan bahwa kedatangannya disertai beberapa orang. Daerah yang ditujunya pertama kali ialahdesa Sembalo, sekarang adalah daerah Leran, Kecamatan Manyar, yaitu 9 kilometerke arah utara kota Gresik. Ia lalu mulai menyiarkan agama Islam di tanah Jawabagian timur, dengan mendirikan mesjid pertama di desa Pasucinan, Manyar.Pertama-tama yang dilakukannya ialah mendekati masyarakat melalui pergaulan.Budi bahasa yang ramah-tamah senantiasa diperlihatkannya di dalam pergaulansehari-hari. Ia tidak menentang secara tajam agama dan kepercayaan hidup dari penduduk asli, melainkan hanya memperlihatkan keindahan dan kebaikan yang dibawa oleh agama Islam. Berkat keramah-tamahannya, banyak masyarakat yang tertarik masuk ke dalam agama Islam. Sebagaimana yang dilakukan para wali awal lainnya, aktivitas pertama yang dilakukan Maulana Malik Ibrahim ialah berdagang. Ia berdagang di tempat pelabuhan terbuka, yang sekarang dinamakandesa Roomo, Manyar. Perdagangan membuatnya dapat berinteraksi dengan masyarakat banyak, selain itu raja dan para bangsawan dapat pula turut serta dalam kegiatan perdagangan tersebut sebagai pelaku jual-beli, pemilik kapal atau pemodal. Setelah cukup mapan di masyarakat, Maulana Malik Ibrahim kemudian melakukan kunjungan ke ibukota Majapahit di Trowulan. Raja Majapahit meskipun tidak masuk Islam tetapi menerimanya dengan baik, bahkan memberikannya sebidang tanah di pinggiran kota Gresik. Wilayah itulah yang sekarang dikenal dengan nama desa Gapura. Cerita rakyat tersebut diduga mengandung unsur-unsurkebenaran mengingat menurut Groeneveldt pada saat Maulana Malik Ibrahim hidup,di ibukota Majapahit telah banyak orang asing termasuk dari Asia Barat.Demikianlah, dalam rangka mempersiapkan kader untuk melanjutkan perjuangan menegakkan ajaran-ajaran Islam, Maulana Malik Ibrahim membukapesantren-pesantren yang merupakan tempat mendidik pemuka agama Islam di masa selanjutnya. Hingga saat ini makamnya masih diziarahi orang-orang yangmenghargai usahanya menyebarkan agama Islam berabad-abad yang silam. Setiap malam Jumat Legi, masyarakat setempat ramai berkunjung untuk berziarah. Ritualziarah tahunan atau haul juga diadakan setiap tanggal 12 Rabi’ulAwwal, sesuai tanggal wafat pada prasasti makamnya. Pada acara haul biasa dilakukan khataman Al-Quran, mauludan (pembacaan riwayat NabiMuhammad), dan dihidangkan makanan khas bubur harisah.

SUNAN AMPEL

 Dengan nama asli Raden Rahmat menyebarkan Islam di daerah Ampel Surabaya. Ia disebutkan masih berkerabat dengan salah seorang istri atau selir dari Brawijaya raja Majapahit. Sunan Ampel umumnya dianggap sebagai sesepuh oleh para wali lainnya. Ia menikah dengan Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja.

SUNAN BONANG

 Sunan Bonang dilahirkan pada tahun 1465 M, dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim. Dia adalah putra Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila. Bonang adalah sebuah desa di Kabupaten Rembang. Sunan Bonang wafat pada tahun 1525 M, dan saat ini makam aslinya berada di Desa Bonang.Namun, yang sering diziarahi adalah makamnya di kota Tuban. Lokasi makam SunanBonang ada dua karena konon, saat beliau meninggal, kabar wafatnya beliau sampai pada seorang muridnya yang berasal dari Madura. Sang murid sangat mengagumi beliau sampai ingin membawa jenazah beliau ke Madura. Namun, murid tersebut tak dapat membawanya dan hanya dapat membawa kain kafan dan pakaian-pakaian beliau. Saat melewati Tuban, ada seorang murid Sunan Bonang yang berasal dari Tuban yang mendengar ada murid dari Madura yang membawa jenazah Sunan Bonang. Mereka memperebutkannya. Dalam Serat Darmo Gandhul, Sunan Bonang disebut Sayyid Kramat merupakan seorang Arab keturunan Nabi Muhammad.

Sunan Drajat

 Dia juga putra dari Sunan Ampel nama aslinya adalah Syarifuddin, menyebarkan Islam di daerah Gresik/Sedayu. Ia adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja. Sunan Drajat banyak berdakwah kepada masyarakat kebanyakan Ia menekankan kedermawanan, kerja keras, dan peningkatan kemakmuran masyarakat, sebagai pengamalan dari agama Islam.Pesantren Sunan Drajat dijalankan secara mandiri sebagai wilayah perdikan,bertempat di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan. Tembang macapat Pangkur disebutkan sebagai ciptaannya. Gamelan Singomengkok peninggalannya terdapat diMusium Daerah Sunan Drajat, Lamongan. Sunan Drajat diperkirakan wafat wafatpada 1522.
5. SunanGiri SunanGiri adalah nama salah seorang Walisongo dan pendiri kerajaan Giri Kedaton,yang berkedudukan di daerah Gresik Jawa Timur. Ia lahir di Blambangan tahun1442. Sunan Giri memiliki beberapa nama panggilan, yaitu Raden Paku, Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, Raden ‘Ainul Yaqin dan JokoSamudra. Ia dimakamkan di desa Giri, Kebomas, Gresik. SunanGiri merupakan buah pernikahan dari Maulana Ishaq, seorang mubaligh Islam dariAsia Tengah, dengan Dewi Sekardadu, putrid Menak Sembuyu penguasa wilayah Blambangan pada masa-masa akhir Majapahit. Namun kelahirannya dianggap telah membawa kutukan berupa wabah penyakit di wilayah tersebut. Maka ia dipaksa ayahanda nya untuk membuang anak yang baru dilahirkannya itu, Lalu Dewi Sekardadu dengan rela menghanyutkan anaknya itu ke laut/selat bali sekarangini. Kemudian, bayi tersebut ditemukan oleh sekelompok awak kapal (pelaut) dandibawa ke Gresik. Di Gresik, dia diadopsi oleh seorang saudagar perempuan pemilik kapal, Nyai Gede Pinatih. Karena ditemukan di laut, dia menamakan bayitersebut Joko Samudra. Ketika sudah cukup dewasa, Joko Samudra dibawa ibunya ke Ampeldenta (kini di Surabaya) untuk belajar agama kepada Sunan Ampel. Takberapa lama setelah mengajarnya, Sunan Ampel mengetahui identitas sebenarnya dari murid kesayangannya itu. Kemudian, Sunan Ampel mengirimnya dan MakdhumIbrahim (Sunan Bonang), untuk mendalami ajaran Islam di Pasai. Mereka diterimaoleh Maulana Ishaq yang tak lain adalah ayah Joko Samudra. Di sinilah, JokoSamudra, yang ternyata bernama Raden Paku, mengetahui asal-muasal dan alasan mengapa dia dulu dibuang.

SUNAN KUDUS

 Nama aslinya Syeikh Ja’far Shodik menyebarkan ajaran Islam di daerah Kudus.Sebagai seorang wali, Sunan Kudus memiliki peran yang besar dalam pemerintahan Kesultanan Demak, yaitu sebagai panglima perang dan hakim peradilan negara. Ia banyak berdakwah di kalangan kaum penguasa dan priyayi Jawa. Diantara yang pernah menjadi muridnya, ialah Sunan Prawoto penguasa Demak, dan Arya Penangsang adipati Jipang Panolan. Salah satu peninggalannya yang terkenal ialah Mesjid Menara Kudus, yang arsitekturnya bergaya campuran Hindu dan Islam.Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 1550.

SUNAN KALIJAGA

  Nama aslinya Raden Mas Syahid atau R. Setya menyebarkan ajaran Islam di daerah Demak. Ia adalah murid Sunan Bonang. Sunan Kalijaga menggunakan kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah, antara lain kesenian wayang kulit dan tembang suluk. Tembang suluk Ilir-Ilir dan Gundul-Gundul Pacul umumnya dianggap sebagai hasil karyanya. Dalam satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishaq.

SUNAN MURIA

 Sunan Muria dilahirkan dengan nama Raden Umar Said atau Raden Said. Menurut beberapa riwayat, dia adalah putr adari Sunan Kalijaga yang menikah dengan Dewi Soejinah, putrid Sunan Ngudung.Nama Sunan Muria sendiri diperkirakan berasal dari nama gunung (Gunung Muria),yang terletak di sebelah utara kota Kudus, Jawa Tengah, tempat dia dimakamkan.

SUNAN GUNUNG JATI

 Nama aslinya Syarif Hidayatullah, adalah putra Syarif Abdullah putra Nurul Alamputra Syekh Jamaluddin Akbar. Dari pihak ibu, ia masih keturunan keraton Pajajaran melalui Nyai Rara Santang, yaitu anak dari Sri Baduga Maharaja. Sunan Gunung Jati mengembangkan Cirebon sebagai pusat dakwah dan pemerintahannya,yang sesudahnya kemudian menjadi Kesultanan Cirebon. Anaknya yang bernama Maulana Hasanuddin, juga berhasil mengembangkan kekuasaan dan menyebarkan agama Islam di Banten, sehingga kemudian menjadi cikal-bakal berdirinya Kesultanan Banten.

Demikian pembahasan kita kali ini, Semoga bermanfaat bagi kita semua. Terimasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar untuk "Tokoh-Tokoh Penyebar Agama Islam di Indonesi, (wali songo) "